BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori dasar
2.1.1 Citra Merek
Kotler (2000), mengatakan bahwa merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat dan jasa tententu kepada pembeli, bukan hanya sekedar simbol yang membedakan produk perusahaan tertentu dengan kompetitornya, merek bahkan dapat mencerminkan enam makna, yaitu :
Atribut.
Setiap merek memiliki atribut, dimana atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar konsumen dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
Manfaat
Merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak membeli atribut, mereka mambeli manfaat. Produsen harus dapat menterjemahkan antibut menjadi manfaat fungsional maupun manfaat emosional.
Nilai
Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi konsumen. Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.
Budaya
Merek juga mewakili budaya tertentu. Misalnya Mercedez mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki cara kerja yang efisien dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Kepribadian
Merek juga memiliki kepribadian yaitu kepribadian bagi penggunanya. Diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek yang digunakannya.
Pemakai
2.1.2. Manfaat Citra Merek (Brand Image)
Menurut Sutisna (2001:83) ada beberapa manfaat dari citra merek yang positif, antara lain :
- Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek,lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.
- Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan manfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap merek produk lama.
American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2002:460) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Jadi merek membedakan penjual,produsen atau produk dari penjual, produsen atau produk lain.
Kotler (2000), menyebutkan bahwa para pembeli mungkin mempunyai tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan atau merek. Citra merek adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahaan. Citra yang efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal yaitu : pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda
sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra mental. Supaya bisa berfungsi citra harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.
Asosiasi terhadap merek merupakan segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Asosiasi merek merupakan kumpulan keterkaitan sebuah merek pada saat konsumen mengingat sebuah merek (Aaker,1996). Asosiasi merek menjadi salah satu komponen yang membetuk ekuitas merek dikarenakan asosiasi merek dapat membentuk image positif terhadap merek yang muncul, yang pada akhirnya akan menciptakan perilaku positif konsumen.
2.1.3 Keputusan membeli
Dalam usaha mempertahankan citra mereknya, perusahaan terlebih dahulu harus dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Maka perusahaan harus dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Maka perusahaan harus mampu memahami bagaimana prilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Assael dalam buku prilaku konsumen dan komunikasi pemasaran (2003:14), yang dikutip oleh Sutiana, SE. M.M, mendefinisikan keputusan pembelian konsumen adalah sebagai berikut :
“ Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan atau disebut need arousal”
2.1.4. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Citra Merek
Menurut Fandi Tjiptono (1999), reputasi perusahaan merupakan bagian dari konsep citra perusahaan (corporate image) merupakan bagian dari konsep kualitas total jasa. Zeithaml (1988 :8) mengemukakan bahwa kualitas yang dirasakan dari suatu produk atau jasa erat kaitannya dengan reputasi yang diasosiasikan dengan nama merek.
Reputasi perusahaan (bagian dari corporate image) lekat dengan reputasi merek, dan
berdasarkan temuan Selnes (1993 : 30) yang mengatakan bahwa kualitas produk ternyata berpengaruh terhadap reputasi perusahaan, yang merupakan bagian dari corporate image atau citra perusahaan. Dari penjabaran mengenai pengaruh kualitas produk (product quality) terhadap citra merek perusahaan
(citra merek) dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:
H2 : Semakin tinggi kualitas produk, semakin tinggi citra merek.
2.1.4. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
Kualitas produk didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml,1998 :3) Dalam pada itu Ruyter et al (1996) mengemukakan tentang kaitan antara kualitas layanan dan minat beli. Dalam penelitiannya, diungkapkan bahwa kualitas produk yang baik akan mendorong minat beli konsumen.
Dari paparan di atas dapat diajukan hipotesis berikut:
H3 : Semakin tinggi kualitas produk, semakin tinggi minat beli konsumen.
2.1.5. Pengaruh Minat Beli Terhadap Keputusan Pembelian
Penelitian yang dilakukan oleh Herche (1994) menunjukkan kaitan antara minat beli dan keputusan pembelian. Minat beli konsumen yang tinggi akan mendorong konsumen membeli suatu produk. Sebaliknya, minat beli konsumen yang rendah akan mencegah konsumen untuk membeli produk.
2.3. Perumusan Hipotesis
Dari paparan di atas dapat diajukan hipotesis berikut:
H4 : Semakin tinggi minat beli, semakin tinggi keputusan pembelian.
Berdasarkan paparan di atas dapat diajukan tiga hipotesis sebagai berikut:
H1: Semakin tinggi citra merek, semakin tinggi minat beli konsumen.
H2: Semakin tinggi kualitas produk, semakin tinggi citra merek.
H3: Semakin tinggi kualitas produk, semakin tinggi minat beli konsumen
H4: Semakin tinggi minat beli, semakin tinggi keputusan pembelian.
Posted by
Tyaz Quinn
0 comments:
Post a Comment